Sabtu, 15 Desember 2018

DEMPO NASI GORENG FAVORIT BELAKANG KAMPUS

Posted By: MLAKU-MLAKU MEN! - 09.31.00

Share

& Comment


Perut Dewi berbunyi pertanda harus diisi, selalu begitu apabila ingin membuat hatinya senang. Saat itu sangat digin, diiringi oleh hembusan angin malam yang membuat tubuh merinding dan enggan untuk beranjak untuk keluar kosan. Namun perut memanggil sekaan meminta pertolongan agar segera diisi dengan ancaman asam lambung akan naik. Melirik jam diding sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam, diiringi dengan berakhirnya sholat Isya di masjid sebelah rumah. Jaket menjadi andalan Dewi saat malam tiba untuk mengantisipasi adanya penyakit masuk angin. Buliran air masih menetes diantara dedaunan saat melintasi beberapa pohon di tengah perjalanan. Ya saat itu memeng hujan baru saja reda, ditandai dengan banyaknya genangan dipiggir jalan. Pilihan berbagai macam rumah makan membuat hati gelisah, diantara harus memilih tempat makan dengan porsi cukup, harga murah dan rasa yang enak. Perasaan kalut di dalam hati berakhir pada pemilihan nasi goreng favorit Dewi yang letaknya berada di kawasan wisata kuliner Dempo belakang Unversitas Negeri Malang.
            Dewi ditemani Ilham untuk menolong perutnya dari permasalahan manusiawi, yakni kelaparan. Sesampainya di lokasi tujuan, yakni nasi goreng Dempo favorit Dewi, dengan senyum lebar dan perasaan antusias Dewi turun dari sepeda motor. Baner kain berwarna hijau khas warung nasi goreng menyambut dengan lampaian pelan karena diterpa angin malam. Banner harga terpampang cukup jelas, dan menunjukan makanan apa yang bisa mereka hidangkan untuk pelanggan. Bakmi, nasi goreng, kamar bola, fuyunghay, koloke, bihun, dan masih banyak lagi menjadi menu andalan warung terebut untuk memanjakan lidah para pelanggan. Pak Eko ditemani oleh kedua putranya menjajakan nasi goreng dimulai saat senja tiba. Kondisi parkiran yang tidak cukup luas membuat sedikit sesak ketika warung ramai akan pelanggan. Namun yang menjadi ingatan adalah lubang aspal yang menganga cukup lebar, yang sudah sering makan di warung Pak Eko pasti sudah hafal untuk menghindarinya. Jika melewati lubang tersebut, pasti mau tidak mau dilirik oleh pelanggan lain karena kecerobohan, bahkan tak jarang ditertawakan. Lubang aspal tersebut menjadi salah satu hiburan oleh Dewi, meskipun kelihatannya tidak begitu penting. Kembali lagi pada pembahasan masakan.
Aroma bawang putih yang ditumis menusuk hidung, menambah rasa lapar dan membuat Dewi tak sabar untuk menyantap hasil masakan pak Eko. Pemesanan dilakukan di samping gerobak nasi goreng dan nantinya pak Eko akan mencatat agar pesanan sesuai dengan keinginan pelanggan. Deretan bangku berwarna hijau memenuhi warung, dengan menyisakan setengah meter untuk ruang pergerakan pelanggan. Bangku dan meja yang disediakan berbentuk panjang, sehingga membuat pelanggan harus mau berbagi tempat dengan pelanggan yang lain. Bangunan warung nasi goreng Dempo sangat tradisional, dimana warung masih dibatasi secara sederhana menggunakan bambu bercat biru, beralaskan tanah dan ditutupi oleh seng (besi peipih bersturtur bergelombang). Entah mengapa warna cat warung ini membuat Dewi nyaman untuk menjadikan warung nasi goreng ini sebagai tujuan favorit dalam menolong perutnya. Satu lagi, terdapat tv tabung kecil yang diletakan dipojok warung, yang digunakan sebagai hiburan oleh pak Eko dan putra-putranya saat beristirahat.
Pelanggan dibuat nyaman oleh keramahan pak Eko dan putra-putranya dengan selalu tersenyum saat diajak bicara. Putra pak Eko memiliki wajah yang mirip dengan pak Eko, jadi siapapun yang datang ke warung tersebut pasti dapat menebak bahwa kedua laki-laki yang membantu pak Eko adalah putranya. Sangat menyenangkan makan di warung ini, dengan ditemani oleh suara deru motor yang lewat didepan warung, memecah keheingan jalanan belakang Universitas Negeri Malang yang hening dan menambah suasana menjadi sederhana karena berada dipinggir jalan. Tak jarang tersdapat musik yang dimainkan oleh anak sekolah kristen belakang warung, saat mereka berlatih dapat menambah kesyahduan makan malam di warung nasi goreng Dempo. Sebenernya dengan sajian apapun yang disediakan oleh pak Eko sama halnya dengan nasi goreng pada umunya, namun karena keramahan dan pengalaman menyenangkan yang didapatkan oleh pelanggan menjadi daya tarik tersendiri bagi warung nasi goreng Dempo ini.
Suara berisik pak Eko saat memasak nasi goreng menjadi salah satu ciri khas, suara tersebut cenderung berbunyi klontang. Wajan dan sotil menjadi perpaduan penyebab asal muasal dari suara klontang. Proses masak pak Eko tidak lama, karena nasi goreng sebelumnya sudah dimasak dan diwadahi didalam wakul besar berwarna hijau. Ditutupi kain kotak-kotak agar nasi tidak mudah kering. Pak Eko hanya menambahkan beberapa bumbu dan irisan ati kedalam nasi goreng. Meskipun sebelumnya sudah dimasak menggunakan bumbu, namun saat melakukan penggorengan ulang nasi goreng, pak Eko tetap menambahkan bawang putih untuk menambah aroma sedap. Sedikit menyengat, namun aroma tersebutlah yang menggugah selera pelanggan yang enggan menunggu lama.
Hanya butuh 5 menit pak Eko menyiapkan nasi goreng pesanan pelanggan. Nasi goreng pak Eko sebenarnya memiliki penampilan yang biasa. Disajikan diatas piring lebar berwarna hijau, dengan dua pasang sendok garpu diatasnya. Acar timun, telur dan ati goreng menjadi pelengkap kelezatan nasi goreng merah pak Eko yang menggugah selera. Saat membuka tumpukan nasi agar tidak terlalu panas, muncul aroma sedap dari minyak wijen dan gurih dari saos raja rasa yang khas. Nasi goreng pak Eko rasanya tak kalah dengan nasi goreng restoran. Mungkin karena pak Eko tak pelit bumbu dan menggunakan saos tomat berkualitas seperti delmonte sehingga rasa asam dari nasi goreng menjadi ciri khas dan menambah cita rasa dari masakan. Selepek (piring kecil) cabai rawit hijau di sediakan diatas meja hijau untuk pelanggan yang menginginkan rasa pedas. Namun lebih enak ketika meminta cabai tersebut digeprek dan diiris setelahnya ditumis bersamaan dengan nasi goreng. Entah mengapa aroma sengak dari cabai justru menjadi sedap makanan. Tapi semua itu disesuaikan dengan selera pelanggan yang sebelunya sudah memesan.
Nasi goreng Dempo memiliki ciri khas yang membuat para pelanggan enggan memutuskan untuk tidak kembali menikmati hidangannya. Selain karena porsinya yang manusiawi, dimana tidak terlalu banyak dan sedikit, layaknya porsi priyayi (yang cukup mengenyangkan) membuat sebagian banyak pelanggan pasti bisa menghabiskannya. Irisan timun yang dijadikan acar membuat rasa nasi goreng yang kaya akan lemak minyak, ati dan telur sekan dinetralisir. Ditambah dengan segelas teh hangat yang membuat perasaan lega dan perut nyaman setelah menyantap sepiring nasi goreng Dempo. Satu lagi kelebihan lokasi warung nasi goreng ini bersebelahan dengan es campur yang berada di kawasan Dempo. Sehingga pelanggan yang menginginkan es dengan varian rasa yang menggoda seperti tambahan toping duren dapat memesan dan seakan dimanjakan oleh beragam varian kuliner yang berada di wilayah Dempo tersebut.


Penulis Dewi Cahayaning Arum

About MLAKU-MLAKU MEN!

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MLAKU-MLAKU MEN!

Designed by Templatezy